Setiap
sekolah pasti punya lontong yang enak di depannya, kalau tidak ada, para
penghuni sekolah akan mencari dimana diseputaran sekolah itu yang ada
lontongnya. Kalau tidak kan sayang perut-perut itu, yang harus jam 08.00 tepat
di sekolah. Pasti tidak semua sempat sarapan.
Wah,
sudah 17an lagi. Dulu sih mencekam di bulan Agustus, semua motor di Aceh harus ada
bendera merah putih kecil yang wajib di gantung di stangnya, pemilik mobil juga
semua rumah harus ada benderanya, rumah-rumah apa lagi, kalau tak ada sang saka
merah putih maka akan dianggap separatis.
Kalau
17an dimasa aman, aku diajak ayah untuk menonton upacara penurunan bendera
Merah Putih. Di stadion kuta Asan, Kota Sigli stadionnya sepi. Hanya para
tentara dibawah di lapangan yang sedang menurunkan bendera.
Kalau
upacara di lapangan di hari senin sepanjang tahun selalu ada murid-murid
bertumbangan, apa mereka tidak sarapan? Atau pertahanan tubuh warga Indonesia
sekarang tidak sekuat dulu, atau apa karena produk yahudi yang melemahkan kaum
muslimin? Apa mungkin mereka tidak imunisasi campak, sehingga mudah
tercampakkan ke tanah saat upacara?
![]() |
Pakar Sosial |
Nasionalisme
warga muncul saat Timnas bermain, rame-rame nonton bola buat bersorak-sorak,
apalagi kalau ada pemain dari daerah orang bersorak. Apalagi nanti kalau
Indonesia juara Asia dan Juara dunia. Jadi tak usah suruh orang naikkan bendera
17an, mereka akan bangga menjadi Indonesia. Kalau tahu bidang ini yang perlu
membenahi Nasionalisme, kenapa tidak dibenahi?
Perlu
saya cerita tentang Didier Drogba? Yang aktivitas kriminal di Negaranya berkurang
saat dia bermain bola? Atau lebih parah lagi Radamel Falcao yang kolombia
berhenti detak jantungnya saat dia menendang bola?
Kalau
bukan dengan kebobrokan para pejabat kita, Indonesia sudah dari dulu jadi
negara Adidaya. Kata seorang ustad. Kalau mau tangkap, penjara menjadi tempat
yang sangat pengap, karena korupsi sudah mengakar di semua instansi dari
hal-hal kecil. Korupsi pengadaan alat-alat kantor sampai korupsi kegiatan
daerah, Susah sekali mencari yang jujur di perkantoran sekarang pak?
Jadi
sebagai pemirsa beriman, merawat Indonesia melalui kebinekaan dalam acara Flash
Blogging di Hotel Grand Permata Hati pada dua hari sebelum 17an.
Kami
60 terpilih dari ratusan blogger Aceh untuk mengikuti acara seharian ini,
pemateri pertama datang dari Ibukota Andy Baso Jaya. Dia merupakan kontributor
di media beritagar.com.
Ada
beberapa poin yang dapat kami tangkap dari Andy diantaranya tulisan di blog itu harus diceritakan secara
bercakap-cakap, untuk ide harus tetap pakai 5
W 1 H. Kemudian Pemilihan angle. Pilih satu sudut pandang saja.
Kemudian
dalam menulis harus Show, dont tell
sehingga Melibatkan emosi pembaca, lalu kita harus buat
deskripsi yang memunculkan fantasi-fantasi di kepala pembaca.
![]() |
Pembawa Acara yang puitis |
Teknik
menulis kreatif menurut pemateri yang
memakai topi dalam ruangan ini adalah pembuka harus
memikat dan klimak harus nikmat, bersajak pulak dia. Selanjutnya kita harus memunggut
kata yang sudah lama tak dipakai
seperti kata laundry bisa dipakai kata binatu atau penatu, untuk kata korupsi ada juga kata lain yaitu
rasuah.
Di
akhir pemaparan dia berpesan untuk para blogger yang duduk disini mengkuti
acara yang diselenggarakan oleh kominfo ini dia berpesan supaya menggunakan
kalimat-kalimat pendek,Gunakan
bahasa bertenaga, kalimat fresh. Pakailah kalimat aktif. Biar
bertenaga atau Bukalah
dengan kutipan tokoh.
Setelah makan
minum, shalat datanglah pak Saifuddin
Bantasyam beliau berceramah panjang mengenai pengalamannya, sampai keluar
negeri dan kejadian di dalam negeri, tapi yang dapat saya tangkap cuma satu
“Pemerintah
tidak mampu/gagal akan memberikan uang pada pengganguran
Jadi
pemerintah merasa malu karena tidak bisa
menjamin kerja pada masyakaratnya.”
Di
umur Indonesia yang menuju 72 tahun ini, di akhir tahun selalu para blogger
mendapat kejipratan rezeki, saya baru merasakannya di tahun 2015, karena
menggeluti dunia blog mungkin setahun atau dua tahun sebelumnya.
Pemerintah
indonesia selalu mengajak pemuda untuk menghabiskan sedikit anggaran untuk
pemuda, dan ini penting. Kalau dulu mahasiswa diajak rektor untuk makan di rumahnya
supaya jangan demo. Ini begitu juga.
Supaya
tidak menjelekkan pemerintah dan merawat Indonesia dari perpecahan, dari
berita-berita hoax. Jadi diundanglah kami para pembuat berita sehari-hari atau
pemakai media sosial, untuk diluruskan supaya tidak membagi berita hoax, atau
meluruskan kami supaya menyebarkan kegiatan pemerintah disamping kami
menyebarkan berita kami sendiri, baik dari segi wisata, dan tulisan kami di
bidang masing-masing.
Acara
ini sangat bermanfaat bagi kami, karena jarang bisa kumpul bareng para blogger
kecuali ada kegiatan. Untuk Indonesia yang berumur 72 tahun 2x24 jam lagi,
Selamat!
![]() |
Di Kasih Bu dan Buku |
EmoticonEmoticon