Demam Muzammil Hasballah melanda Aceh, terutama
Pidie. Beberapa hari sebelum beliau pulang, berita sudah tersebar melalui dunia
maya tentang dia akan menjadi Imam di Masjid Taqwa di depan RSU Sigli.
Berbondong-bondong manusia kesana malam ini, saya juga termasuk dalam golongan
manusia –siapa yang Tanya-, juga terlibat dalam shalat disana, ikut-ikutan! Kan
lumanyan sekali, biasanya beliau kita nonton di Youtube, kini sudah ada di
depan mata. Tapi gak juga di depan mata, karena dapatnya saf paling akhir, jadi
dia jauh dimata. Tapi bisa mendengar suaranya dari pengeras suara.
Masjid
Taqwa yang malam sebelumnya (malam ke 28) jamaahnya cuma dua saf, malam ini
penuh dengan kaum muslimin dan muslimah. Tidak hanya orang tua yang bau tanah,
tapi juga para remaja dan remaji yang bau parfum mewah. Sangking penuhnya ada
yang harus shalat di tempat wudhu! Untung tidak ada yang shalat di toilet,
karena haram dan toilet jauh dari masjid.
Isya berjalan dengan normal dan suara merdu
muzammil bertalu-talu sampai akhir tarawih dan witir. Masjid penuh sesak dan
malam itu tiba-tiba kekurangan kipas angin sehingga para jamaah selesai delapan
rakaat langsung pulang, beberapa dari jamaah langsung mencari tempat ngopi
untuk menonton Prancis vs Islandia.
Setelah babak Pertama yang membuat Prancis
menang 3-0, Muzammil kembali mengimami Qiyamul lail di Masjid Agung Al-falah
Sigli. Tiba-tiba yang ditakuti Yahudi dalam konferensi beberapa tahun lalu
terjadi, yaitu jamaah shalat malam sama seperti jamaah jum’at. Malah lebih
dahsyat, separuh masjid di isi jamaah
perempuan.
Saat saya berwudhu, di samping saya ada yang
wudhu anak perempuan, saya berani bertanya
“ngapain kesini?”
“mau lihat Muzammil” Kata Adek tu
Padahal
maksud saya mau menanyakan ngapain disini, bukan ngapain ke masjid, tapi
ngapain kesini ini kan tempat wudhu laki-laki, saya tidak melanjutkan
pertanyaan begini takut menyakiti perasaan itu perempuan. Baru kali ini saya
melihat perempuan yang keluar tengah malam, mana tanggung jawab Walikota? Eh?
Dan Nampak sekali adek ini jamaah pemula karena tempat wudhu laki-laki dan
wanita tidak tahu beda.
Malam Terakhir Taraweh Muzammil menjadi Imam di
Masjid Al-Falah, di masjid Agung Al-Falah yang luas dan megah ini juga
tiba-tiba tidak bisa menampung semua jamaah, tempat parkir penuh dengan
kendaraan dan para ibu-ibu ada yang harus shalat di teras tempat biasa jamaah
menaruh sandal mereka. Jamaah tidak hanya dari kota Sigli saja, tapi juga ada
yang khusus datang dari Banda Aceh, untuk melihat imam fenomenal ini.
Sangat
disayangkan, penuhnya masjid di Subuh
ini, di masjid kota Sigli saja, masjid di desa jamaahnya biasa, terdiri dari
orang-orang yang sudah sangat tua, pemuka
agama dan beberapa anak muda yang tadarus.
Tapi seandainya banyak Muzammil di Aceh, akan
banyak lagi yang mau shalat jamaah. Maka dari itu pemerintah perlu mencetak
muzammil-muzammil baru dengan anggaran APBA 2017. Saya pernah mendengar di Arab
itu, imam itu di kader sejak kecil, yang bagus suaranya dididik khusus untuk
jadi imam masa depan. Posisi imam sama seperti posisi pejabat negara, ada
ajudannya, ada mobilnya dan ada pengawalnya.
Dengan adanya kaderisasi imam, maka bisa jadi
jamaah masjid bertambah, seperti juga UERO, yang baik-baiklah yang bertahan
sampai final, pemain yang bagus skillnya lah di kontrak klub-klub besar.
Pendakwah yang bagus bicaranyalah yang di dengar, maka untuk perkembangan Islam
kedepan, perlu kerjasama dari berbagai pihak untuk menjadikan Islam Indah.
Misalnya dengan punya masjid yang bersih, ramah Pria (ada kain sarungnya) ramah
wanita (ada banyak stok mukena, berwarna warni dan semua ukuran ada), Imamnya
bagus suara dan pas bacaannya dan disediakan Daging Kambing setiap makan siang!
What?
Sebenarnya banyak hal yang bisa dilakukan untuk
mempengaruhi masyakarat untuk ke
Masjid. Sejak jaman dahulu sudah ada
yang melakukan. Seperti ide masjid Poteumeuruhom dulu, setiap habis Jum’at ada
makan apam bersama. Di menasah juga ada tempat-tempat olahraga untuk pemuda, ya
tentu saja dengan ketentuan tidak boleh membuka aurat dan hura-hura.
Lalu memaksimalkan remaja masjid juga harus
menjadi agenda masjid, dari anak-anak muda lah biasanya muncul ide-ide kreatif
kekinian supaya lebih banyak kaum muslimin ke masjid, misalnya ada pustaka
masjid yang terbuka untuk umum, sebulan atau seminggu sekali ada majelis tak
alim. Lima bulan sekali yang paling banyak ke masjid di berikan jodoh yang
soleha kalau dia cowok jomblo.
Banyak Yang berkomentar untuk tulisan sederhana ini, saya mohon maaf kalau salah, diantara komentar yang bagus yang adalah dari Zikri Ib:
Lucu skali..padahal aceh sangat banyak imam2 penghafal quran, dan mreka jg di undang ke beberapa negara tetangga..
Adminnya kurang piknik rupanya
Makanya bek gadoeh duek di miyub bruek..
Sana keluar dan merantaulah..lihatlah aceh dr luar..
Kedua dari Miftahul Umam
KIRANYA ADMIN PERLU MELAKUKAN SURVEI. PULUHAN RIBU IMAM MUDA TELAH TERSEBAR DAN MAKIN BERKEMBANG. DAYAH ACEH PENCETAK KADER ULAMA.
Dan ketiga dari
ada satu lagi dari sahabat saya Tgk Muzanni
Maaf kalau saya salah dalam tulisan ini, karena saya orang kampung yang tidak tahu menahu soal kaderisasi imam, dan tidak kenal imam-imam lain yang mengharumkan nama Aceh, Masukan teman-teman sangat berharga untuk kebaikan kita dimasa yang akan datang, disini saya tidak menyalahkan siapa-siapa, hanya sedikit reportase dan pendapat saya tentang Muzammil, kalau tidak berkenan atau ada kritik saran lain saya akan layani di facebook. maaf sekali lagi.
Lucu skali..padahal aceh sangat banyak imam2 penghafal quran, dan mreka jg di undang ke beberapa negara tetangga..
Adminnya kurang piknik rupanya
Makanya bek gadoeh duek di miyub bruek..
Sana keluar dan merantaulah..lihatlah aceh dr luar..
Kedua dari Miftahul Umam
KIRANYA ADMIN PERLU MELAKUKAN SURVEI. PULUHAN RIBU IMAM MUDA TELAH TERSEBAR DAN MAKIN BERKEMBANG. DAYAH ACEH PENCETAK KADER ULAMA.
Dan ketiga dari
ada satu lagi dari sahabat saya Tgk Muzanni
Maaf kalau saya salah dalam tulisan ini, karena saya orang kampung yang tidak tahu menahu soal kaderisasi imam, dan tidak kenal imam-imam lain yang mengharumkan nama Aceh, Masukan teman-teman sangat berharga untuk kebaikan kita dimasa yang akan datang, disini saya tidak menyalahkan siapa-siapa, hanya sedikit reportase dan pendapat saya tentang Muzammil, kalau tidak berkenan atau ada kritik saran lain saya akan layani di facebook. maaf sekali lagi.
Memang tak layak jadi orang Aceh kalau tak bisa jadi Imam.
EmoticonEmoticon