Home
Unlabelled
Sedapnya Ie Bu Kanji Meunasah
Sedapnya Ie Bu Kanji Meunasah
Bermacam-macam
kesenangan melanda kaum muslimin ketika ramadhan datang, ada yang senang karena tidak bekerja pagi karena warung makanan tempat dia
bekerja tidak buka, ada juga yang senang karena di bulan yang mulia ini sudah
bisa berjualan kolak lagi.
Anak-anak senang karena setiap sorenya
bisa memakan banyak macam makanan basah. Bagi orang dewasa yang senang karena
bulan puasa bulan penuh ampunan, bisa mengandakan amalan. Bahkan kalau dapat
lailatur qadar sama seperti beribadah seribu bulan.
Budaya makan orang Aceh
memang sudah maju sejak dahulu kala, bahkan ada hadih maja tentang makanan
seperti “asai meupe teupong dumpeu kueh jeut tapeugot” kalau tahu tepungnya, membuat kueh jadi
gampang. bahkan ada lagu tentang makanan, yang liriknya kurang lebih begini, breuh bit luekat adang, peugot makanan, peu yang hawa.
Bagi yang tak sanggup membeli makanan
bermacam macam, menasah biasanya menyediakan Kanji untuk berbuka. kanji itu
adalah semacam bubur yang di di masak menggunakan bahan-bahan lebih kurang
seperti di bawah ini; jera-maneh, bungong lawang kleng, bungong lawang
geutanyoe, rheu, breuh bit (beras) dan
air sebanyak 7 galon perhari.
Bahasa Acehnya di sebut Ie bu kanji. Makhluk cair ini di masak sejak siang di dalam kuali yang
besar, ini gunanya supaya seluruh masyakarat desa dapat bagian dalam merasakan
masakan yang biasanya pria yang mengedalikan dayung untuk mengaduk ini.
Kanji
ini sudah ada sejak ayah saya masih anak-anak. Ayah sekarang umurnya 59 tahun.
Menurut cerita beliau semalam, di masa kanak-kanaknya suka memasukkan
kelapa muda kedalam api di bawah kuali tempat kanji itu dimasak. Tapi setelah
kelapa di masukkan ke api, harus di jaga, karena kalau kelamaan kelapa muda
bisa meledak. Kalau belum pernah mencoba kelapa muda bakar, main-mainlah
kemari.
Kanji seputaran tahun itu dimasak dengan kayu
bakar (rujei). Rujei di cari di hutan,
dari kayu-kayu kering. Yang besar di belah-belah, yang kecil segera dilempar
kedalam api. ini untuk apa dijelaskan?
Tukang
masak biasa di pilih yang enak masakannya di desa. Setiap harinya berbeda
penyumbang bahan-bahan yang diperlukan untuk memasaknya. Kalau penyumbangnya
orang kaya, hari itu kita bisa dapat ie bu kanji ayam atau udang. Karena biasa kalau orang kaya akan memberi
banyak uang dan pemasak akan membelikan udang atau ayam untuk di potong
kecil-kecil sebesar dadu dan di masak bersama kanji. Hah? Kecil-kecil sebesar?
Kalimat macam apa itu?
Kanji
ini dulunya sebagai tambahan ta’jil untuk masyarakat desa, tapi kemarin saya
ambil kanji di masjid kampong kami, ada banyak yang mengantri dan dengan wajah
penuh harap seolah-olah itu satu-satunya ta’jil.
Kami
dulu waktu kecil menunggu dari selepas zuhur abang ini memasak, sebut saja
namanya Bang Ariel. Pertama-tama dia akan mencincang-cincang bawang, membuat
simpul dengan daun serai (rheu?) mencuci bahan-bahan lain, menyiangi udang atau
menyembelih ayam. Mencuci beras tiga kali suci. Lalu mulailah dia memanaskan
api. Hah?
Tempat
membuat ie bu kanji ini biasanya khusus di buat di komplek menasah, kalau di gampong. Tapi di Blang
Paseh, Kota Sigli ini, ie bu nya dimasak di masjid. Ruangan itu seperti gubuk
kecil Sekitar 4x4 m. tergantung dana desa.
Di
dalam kamar dapur itu ada sebuah kuali besar, dayung perahu untuk mengaduk
kanji. Di dinding terikat beberapa tangkai daun salam, dayung cadangan kalau
dayung utama patah. Di pojok kiri-kanan ada seplastik garam, di bawah meja ada
buah kelapa tua di atap ada burung kakak tua.
Di jendela ada anak-anak dengan memegang
alat masing-masing ada yang memegang cerek emas hadiah dari Arab dalam berbagai
ukuran, ada yang bawa gayung, gelas
dalam ukuran besar dan Tupperware kalau sudah ada. Pokoknya sesuatu wadah yang
biasa menampung cairan panas minimal satu liter. Tapi jangan bawa anggota DPR
walaupun mereka kadang kadang bisa menampung aspirasi rakyat.
Setelah
Asar Tgk Imam akan mengumumkan kalau ie bu kanji sudah boleh diambil di
menasah. Maka Bang Ariel mulai menuangkan dengan hati-hati kepada warga yang
mengantri, tapi biasa tidak ngantri siapa saja yang Nampak cerek di dekat aweuk
(apa bahasa indonesianya?) laju di tuang ie bu kanji, yang beruntung akan
mendapatkan banyak udang, yang tidak beruntung dapat simpul daun serai.
1 comments so far
Hahaha, menyoe tengku rio yg tuleh, sang mandum hayeu teuh. Sang menyoe na kisah kameng meukilah ngon pancuri tujoh, jeut neu peugot versi 2016.
EmoticonEmoticon